A. Definisi Dan Penjelasan Tentang Surga
Surga adalah balasan yang besar dan pahala melimpah yang Allah persiapkan bagi para wali-Nya dan bagi orang-orang yang taat kepada-Nya.
Surga merupakan kenikmatan yang sempurna, tidak ada sedikit pun kekurangan maupun cacat padanya.
Surga yang telah Allah kabarkan dan Rasulullah telah ceritakan kepada kita, membuat akal kita terpana dan merasa takjub. Penggambaran akan keagungan nikmat Surga itu tidak mungkin dapat dicerna oleh akal.
Allah berfirman dalam hadits qudsi:
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ، وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“Aku persiapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih, (Surga) yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah tebersit dalam hati manusia.”
Kemudian Nabi bersabda: “Bacalah jika kalian mau:
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ
‘Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati ….’ (QS. As-Sajdah (32): 17)”
Jika kita bandingkan dengan perhiasan duniawi, maka akan tampak jelas keagungan nikmat Surga. Karena apabila dibandingkan dengan kenikmatan di akhirat, kesenangan duniawi menjadi sangat sepele dan tidak ada nilainya.
Dalam sebuah hadits, dari Sahl bin Sa’d as-Sa’idi, dia berkata: Rasulullah bersabda:
مَوْضِعُ سَوْطٍ فِي الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Tempat cambuk kudamu (dalam peperangan) di Surga jauh lebih baik daripada dunia dan seisinya:”
Oleh sebab itulah, masuk Surga dan selamat dari api Neraka berdasarkan ketetapan dan takdir Allah merupakan kesuksesan yang paling besar, kemenangan paling agung, dan keselamatan yang tiada bandingannya.
Allah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali Imran (3): 185)
Allah juga berfirman:
وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di Surga Adn. Dan keridhaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. At-Taubah (9): 72)
Allah juga berfirman:
… وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“… Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam Surga-Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah kemenangan yang agung.” (QS. An-Nisa (4): 13)
Allah juga berfirman:
قَالَ اللَّهُ هَذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Allah berfirman: “Inilah saat orang yang benar (jujur) memperoleh manfaat dari kebenarannya (kejujurannya). Mereka memperoleh Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. Al-Ma-idah (5): 119)
Allah juga berfirman:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka Surga-Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. At-Taubah (9): 100)
Allah juga berfirman:
يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذَلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“(Ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan kamu pada hari berhimpun, itulah hari pengungkapan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan kebajikan niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. At-Taghabun (64): 9)
B. Surga Dan Neraka Sudah Diciptakan
Imam Abu Jafar ath-Thahawii, (wafat th. 321 H), penulis kitab al-Aqidah ath-Thahawiyah, dalam kitabnya tersebut ia menjelaskan:
وَالْجَنَّةُ وَالنَّارُ مَخْلُوقَتَانِ، لَا تَفْنَيَانِ أَبَدًا وَلَا تَبِيدَانِ، فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى خَلَقَ الْجَنَّةَ وَالنَّارَ قَبْلَ الْخَلْقِ، وَخَلَقَ لَهُمَا أَهْلًا،
“Surga dan Neraka sudah diciptakan. Keduanya tidak fana dan tidak akan binasa. Allah telah menciptakan Surga dan Neraka sebelum menciptakan makhluk lainnya. Allah juga telah menciptakan penghuni masing-masing dari keduanya.
فَمَنْ شَاءَ مِنْهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ فَضْلًا مِنْهُ، وَمَنْ شَاءَ مِنْهُمْ إِلَى النَّارِ عَدْلًا مِنْهُ، وَكُلٌّ يَعْمَلُ لِمَا قَدْ فُرِغَ لَهُ، وَصَائِرٌ إِلَى مَا خُلِقَ لَهُ، وَالْخَيْرُ وَالشَّرُّ مُقَدَّرَانِ عَلَى الْعِبَادِ
Siapa saja yang Allah kehendaki masuk Surga, itu adalah karunia dari-Nya. Dan siapa saja yang Allah kehendaki masuk Neraka, maka itu sesuai dengan keadilan-Nya. Semua orang akan melakukan amalan sesuai dengan yang ditakdirkan untuknya dan menuju ke arah sesuatu yang diciptakan baginya. Kebaikan dan keburukan telah ditetapkan takdirnya bagi semua hamba.”
Imam Ibnu Abil Izz al-Hanafi (wafat th. 792 H), pensyarah atau penjelas kitab al-Aqidah ath-Thahawiyah, ketika menjelaskan kalimat di atas, menuturkan: “Perkataan ath-Thahawi: Surga dan Neraka sudah diciptakan, dalam hal ini Ahlus Sunnah wal Jamaah sepakat bahwa Surga dan Neraka sudah diciptakan dan keduanya sudah ada sekarang.”
C. Dalil Surga Dan Neraka Sudah Diciptakan
Imam ath-Thahawi mengutip dalil-dalil dari al-Qur-an dan Sunnah yang menunjukkan bahwa Surga dan Neraka telah diciptakan.
1. Dalil dari al-Qur-an
Allah berfirman:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabbmu dan mendapatkan Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran (3): 133)
Allah juga berfirman:
سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
“Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Rabbmu dan Surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Hadid (57): 21)
Sedangkan tentang Neraka, Allah berfirman:
وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
“Dan peliharalah dirimu dari api Neraka, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Ali Imran (3): 131)
Allah juga berfirman:
إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا (21) لِلطَّاغِينَ مَآبًا (22)
“Sungguh, (Neraka) Jahannam itu (sebagai) tempat mengintai (bagi penjaga yang mengawasi isi Neraka), menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas.” (QS. An-Naba (78): 21-22)
Allah juga berfirman:
وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى (13) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (14) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (15)
“Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil muntaha, di dekatnya ada Surga tempat tinggal.” (QS. An-Najm (53): 13-15)
2. Dalil dari as-Sunnah
a. Hadits Anas bin Malik
Nabi Muhammad pernah melihat Sidratil Muntaha. Di dekatnya, beliau melihat ada Surga sebagai tempat tinggal. Dari Anas tentang kisah Isra Mi’raj. Di akhirnya disebutkan: “Lalu Jibril membawaku pergi hingga ke Sidratil Muntaha, yang diliputi warna warni yang tidak dapat kugambarkan.”
Nabi bersabda:
ثُمَّ أُدْخِلْتُ الْجَنَّةَ فَإِذَا فِيهَا جَنَابِذُ اللُّؤْلُؤِ وَإِذَا تُرَابُهَا الْمِسْكُ
“Kemudian aku dimasukkan ke dalam Surga, ternyata di sana terdapat kubah-kubah dari mutiara, dan tanahnya adalah minyak kesturi.”
Dalam hadits yang lain, dari Anas bin Malik beliau berkata: “Pada suatu hari Rasulullah shalat mengimami kami, ketika beliau telah menyelesaikan shalat, maka beliau menghadap kami dengan wajahnya seraya bersabda: “Wahai manusia, aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian mendahului aku dengan ruku, sujud, berdiri, dan berpaling dari shalat (mengucapkan salam). Karena aku melihat kalian dari arah depanku dan belakangku.”
Kemudian beliau bersabda:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ رَأَيْتُمْ مَا رَأَيْتُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا قَالُوا: وَمَا رَأَيْتَ يَارَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: رَأَيْتُ الْجَنَّةَ وَالنَّارَ
“Demi (Allah) Dzat yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya, kalau kalian melihat sesuatu yang aku lihat, niscaya kalian akan sedikit tertawa, dan banyak menangis,” Mereka bertanya: “Apa yang engkau lihat wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Aku melihat Surga dan Neraka.”
b. Hadits Abdullah bin Umar
Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah bersabda:
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ، إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ اَلْجَنَّةِ، فَمِنْ أَهْلِ اَلْجَنَّةِ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ اَلنَّارِ، فَمِنْ أَهْلِ اَلنَّارِ، فَيُقَالُ لَهُ: هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اَللَّهُ عَلَيْهِ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ
“Sungguh, jika salah seorang di antara kalian meninggal, maka di waktu pagi dan sore akan ditampakkan tempat duduknya kelak (di akhirat). Jika termasuk ahli Surga, maka ia akan melihat tempat duduknya di Surga. Dan jika termasuk ahli Neraka, maka ia akan melihat tempat duduknya di Neraka. Kemudian dikatakan kepadanya: Inilah tempat dudukmu! Hingga Allah membangkitkanmu pada hari Kiamat nanti.”
c. Hadits Aisyah
Dari Aisyah, dia menuturkan: “Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah Kemudian Aisyah menyebutkan haditsnya secara lengkap, di antaranya disebutkan: “Rasulullah bersabda:
لَقَدْ رَأَيْتُ فِي مَقَامِي هَذَا كُلَّ شَيْءٍ وُعِدْتُهُ حَتَّى لَقَدْ رَأَيْتُ أُرِيدُ أَنْ آخُذَ قِطْفًا مِنْ الْجَنَّةِ حِينَ رَأَيْتُمُونِي جَعَلْتُ أَتَقَدَّمُ وَلَقَدْ رَأَيْتُ جَهَنَّمَ يَحْطِمُ بَعْضُهَا بَعْضًا حِينَ رَأَيْتُمُونِي تَأَخَّرْتُ
“Dan sungguh aku melihat di tempat berdiriku ini, semua yang Allah janjikan kepadaku. Bahkan aku melihat diriku hendak mengambil setangkai buah-buahan Surga tatkala kalian melihatku bergerak maju. Dan sungguh aku melihat Neraka Jahannam yang sebagiannya melalap sebagian lainnya pada saat kalian melihatku mundur.”
d. Hadits Abdullah bin Abbas
Dari Abdullah bin Abbas, dia berkata: “Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah …” Lalu Ibnu Abbas menyebutkan haditsnya secara lengkap. Di antaranya disebutkan redaksi berikut ini:
يَا رَسُولَ اللَّهِ رَأَيْنَاكَ تَنَاوَلْتَ شَيْئًا فِي مَقَامِكَ هَذَا ثُمَّ رَأَيْنَاكَ تَكَعْكَعْتَ، قَالَ: «إِنِّي رَأَيْتُ الْجَنَّةَ أَوْ أُرِيْتُ الْجَنَّةَ، فَتَنَاوَلْتُ مِنْهَا عُنْقُودًا لَوْ أَخَذْتُهُ لَأَكَلْتُمْ مِنْهُ بِمَا بَقِيَتِ الدُّنْيَا، وَأُرِيتُ النَّارَ، فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ، وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ»،
“… Para Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, kami melihat engkau (seakan-akan) mengambil sesuatu dari tempatmu itu. Kemudian kami juga melihat engkau mundur ke belakang?” Maka, beliau menjelaskan: “Sungguh, aku telah melihat Surga -atau beliau bersabda: Diperlihatkan kepadaku Surga-. Lalu aku berusaha untuk memetik satu tandan (buah-buahan). Seandainya aku berhasil memetiknya, niscaya kalian akan bisa memakannya selama dunia ini masih ada. Aku juga melihat Neraka. Aku tidak pernah melihat pemandangan yang lebih mengerikan daripada yang aku lihat hari ini. Dan aku lihat kebanyakan penghuninya adalah wanita.”
قَالُوا: بِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «بِكُفْرِهِنَّ» ، قِيلَ: يَكْفُرْنَ بِاللَّهِ؟ قَالَ: ” يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ، وَيَكْفُرْنَ الْإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
Para Sahabat bertanya: “Karena apakah, wahai Rasulullah?” “Karena pengingkaran mereka,” jawab beliau. Kemudian ada yang bertanya lagi: “Apakah mereka mengingkari Allah?” Beliau kemudian menjelaskan: “Mereka mengingkari suami, mengingkari kebaikan suami. Sekiranya kamu berbuat baik kepada salah seorang dari mereka selama setahun penuh, lantas ia melihat sesuatu (yang tidak ia sukai) darimu, maka ia akan berkata: Aku tidak pernah melihat satu kebaikan pun darimu.”
e. Hadits Kaab bin Malik
Dari Ka’ab bin Malik, dia menuturkan: Rasulullah bersabda:
إِنَّمَا نَسْمَةُ اَلْمُؤْمِنِ طَيْرٌ يُعَلَّقُ فِي شَجَرِ اَلْجَنَّةِ حَتَّى يُرْجِعَهُ اَللَّهُ إِلَى جَسَدِهِ يَوْمَ يَبْعَثُهُ
“Roh orang yang beriman itu berupa burung yang bertengger di sebuah pohon yang ada di Surga, hingga Allah mengembalikan rohnya ke jasadnya pada hari Dia membangkitkannya.”
Hadits ini menjadi dalil yang sangat jelas tentang masuknya roh ke dalam Surga sebelum hari Kiamat.
Imam al-Bukhari (wafat th. 256 H) dalam kitab Shahih-nya telah menulis satu bab khusus, yaitu: Bab “Penjelasan Sifat Surga dan bahwa Surga Telah Diciptakan”. Di dalam bab ini, al-Bukhari menyebutkan banyak hadits yang semua menunjukkan bahwa Surga telah diciptakan.
Di antaranya adalah:
1. Hadits yang menerangkan bahwa saat jenazah diletakkan di dalam kuburnya, Allah akan memperlihatkan tempat kembalinya di Surga atau di Neraka.
2. Hadits yang menjelaskan bahwa Rasulullah pernah melihat Surga dan Neraka.
3. Hadits bahwa Nabi melihat istana Umar bin al-Khathab di Surga, dan masih banyak hadits lain yang menegaskan bahwa Surga dan Neraka sudah diciptakan.
Al-Hafizh Ibnu Hajar (wafat th. 852 H) menegaskan dalam kitabnya, Fat-hul Bari: “Dari beberapa hadits yang diriwayatkan Imam al-Bukhari, yang paling jelas menunjukkan bahwa Surga dan Neraka sudah diciptakan dan juga hadits yang diriwayatkan oleh Para Imam ahli hadits dengan sanad yang kuat dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda:
لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ الْجَنَّةَ قَالَ لِجِبْرِيلَ اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا…
“Setelah menciptakan Surga, Allah berfirman kepada Jibril: “Pergilah dan lihatlah Surga ….”