فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)
2. Allah berfirman:
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raaf: 205)
3. Allah berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. (QS. Al-Ahzaab: 41)
4. Allah berfirman:
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzaab: 35)
5. Sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam:
أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٌ لَكُمْ مِن إنْفَاقِ الذَّهَبِ والوَرَقِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوْا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوْا أَعْنَاقَكُمْ؟ قَالُوا: بَلَى، قَالَ: ذِكْرُ اللهِ تعالى
“Maukah kamu aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Raja-mu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu: lebih baik bagimu daripada menginfakkan emas dan perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Para Sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasulullah)!” Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Mahatinggi.”
6. Sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam:
مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
“Perumpamaan orang yang berdzikir (ingat) kepada Rabb-nya dengan orang yang tidak berdzikir kepada Rabb-nya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati.”
7. Sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam:
يَقُولُ اللَّهُ عزوجل أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ اقْتَرَبَ إِلَيَّ شِبْرًا اقْتَرَبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ اقْتَرَبَ إِلَيَّ ذِرَاعا اقْتَرَبت إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
Allah berfirman: “Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, Aku bersamanya bila dia ingat Aku. Jika dia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia menyebut Nama-Ku dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.”
8. Sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ أَنَّ أرَجُلاً قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ، فَأَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ، قَالَ: لَا يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
Dari ‘Abdullah bin Busr, dia menerangkan bahwa ada seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syari’at Islam telah banyak bagiku, oleh karena itu beritahukanlah aku (tentang) sesuatu untuk (dijadikan) pegangan. Beliau bersabda: “Tidak henti-hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu mengucapkannya).
9. Sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ قَرأَ حَرفا مِن كتابِ اللهِ؛ فَلهُ به حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بعَشْرِ أَمثالِها، ولا أَقولُ المَ حَرْف؛ ولكِنْ أَلفٌ حَرْفٌ، ولامٌ حَرْف، وميمٌ حَرْف
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’an, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedang satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh kali lipat. Aku tidak berkata: ‘Alif laam miim, satu huruf.’ Akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.”
10. Sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam:
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ فِي الصُّفَّةِ، فَقَالَ: أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِي مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِي غَيْرِ إِثْمٍ وَلَا قَطْعِ رَحِمٍ؟ فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، كُلُّنَا نُحِبُّ ذَلِكَ، قَالَ: أَفَلَا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلَاثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الْإِبِلِ
Dari Uqbah bin Amir, dia berkata: “Rasulullah keluar, sedang kami di serambi masjid Nabawi (Madinah). Lalu beliau bersabda: ‘Siapakah di antara kalian yang senang berangkat di waktu pagi setiap hari ke Buth-han atau al-‘Aqiq, lalu kembali dengan membawa dua unta yang besar punuknya, tanpa mengerjakan dosa atau memutus silaturahmi?’ Kami (yang hadir) berkata: ‘Ya, kami senang wahai Rasulullah! Lalu beliau bersabda: ‘Kenapa seseorang di antara kalian tidak berangkat ke masjid di waktu pagi, lalu memahami atau membaca dua ayat al-Qur’an, hal itu lebih baik baginya daripada dua unta. Dan (bila memahami atau membaca) tiga (ayat) akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta). Dan (bila memahami atau mengajarkan) empat ayat akan lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta), dan demikian dari seluruh bilangan unta.”
11. Sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ قَعَدَ مَقْعَدًا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ فِيهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللَّهِ تِرَةٌ، وَمَنْ اضْطَجَعَ مَضْجَعًا، لَا يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللَّهِ تِرَةٌ
“Barangsiapa yang duduk di suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, pastilah dia mendapatkan kerugian dari Allah, dan barangsiapa yang berbaring dalam suatu tempat lalu tidak berdzikir kepada Allah, pastilah mendapatkan kerugian dari Allah.”
12. Sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam:
مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا لَمْ يَذْكُرُوا اللَّهَ فِيهِ، وَلَمْ يُصَلُّوا عَلَى نَبِيِّهِمْ إِلَّا كَانَ عَلَيْهِمْ تِرَةٌ، فَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ، وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ
“Apabila suatu kaum duduk di majelis, lantas tidak berdzikir kepada Allah dan tidak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad, pastilah ia menjadi kekurangan dan penyesalan mereka. Maka jika Allah menghendaki, Dia akan menyiksa mereka dan jika menghendaki, Dia akan mengampuni mereka.”
13. Sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam:
مَا مِنْ قَوْمٍ يَقُومُونَ مِنْ مَجْلِسٍ لَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ فِيهِ إِلَّا قَامُوا عَنْ مِثْلِ جِيفَةِ حِمَارٍ، وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةً
“Setiap kaum yang bangkit dari suatu majelis yang mereka tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka selesainya majelis itu seperti bangkai keledai dan hal itu menjadi penyesalan mereka (di hari Kiamat).”
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani menjelaskan: “Hadits-hadits ini menunjukkan wajibnya berdzikir kepada Allah dan bershalawat kepada Rasulullah dalam setiap majelis karena di dalam hadits-hadits tersebut terdapat kata-kata:
– Jika Allah menghendaki, Allah akan siksa dan jika Allah menghendaki, Dia mengampuni mereka.
– Mereka bangkit seperti bangkai keledai, hal ini merupakan penyerupaan tentang jeleknya amal mereka.
– Orang-orang yang tidak berdzikir akan menyesal pada hari Kiamat.
Imam al-Munawi berkata: “Ditekankan berdzikir kepada Allah dan bershalawat kepada Rasulullah dalam majelis dan ketika bangkit dari majelis dengan lafazh mana saja (yang disesuaikan), dan yang paling sempurna adalah dengan kaffaaratul majelis.”