KESAKTIAN, BENTUK FISIK, DAN FITNAH DAJJAL

tulip bouquet, tulips, bunch of flowers, vase, flower wallpaper, flower vase, decoration, still life, chair, wooden chair, flower, decorative, interior design, flower background, vintage, antique, grunge, yellow tulips, texture, romantic, design, nature, rustic, beautiful flowers, postcard, still life, still life, still life, still life, still life

5. Kesaktian Dajjal

Di antara kesaktian yang dimiliki oleh Dajjal, adalah:

a. Bisa menurunkan hujan dan menjadikan tanah tandus menjadi subur.

Sebagaimana sabda Rasulullah,

فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَالْأَرْضَ فَتُنْبِتُ

“(Jika) dia (Dajjal) memerintahkan langit (agar hujan), maka turunlah hujan dan memerintahkan tanah (untuk tumbuh), maka tumbuh tetumbuhan.”

b. Tempat orang-orang yang beriman kepada Dajjal menjadi berkah.

Disebutkan di dalam hadits riwayat An-Nawwas bin Sam’an, Rasulullah bersabda,

فَتَرُوحُ عَلَيْهِمْ سَارِحَتُهُمْ أَطْوَلَ مَا كَانَتْ ذُرًى وَأَسْبَغَهُ ضُرُوعًا وَأَمَدَّهُ خَوَاصِرَ، ثُمَّ يَأْتِي الْقَوْمَ فَيَدْعُوهُمْ فَيَرُدُّونَ عَلَيْهِ قَوْلَهُ فَيَنْصَرِفُ عَنْهُمْ فَيُصْبِحُونَ مُمْحِلِينَ لَيْسَ بِأَيْدِيهِمْ شَيْءٌ مِنْ أَمْوَالِهِمْ

“Lalu, binatang ternak mereka pergi dengan punuk yang panjang, kantong susu yang berisi dan lambung yang lebar. Kemudian dia datang kepada suatu kaum, lalu menyeru kepada mereka dan mereka menolak seruannya, lalu dia meninggalkan mereka. Maka kaum tersebut dilanda kekeringan tidak memiliki harta sama sekali.”

Fitnahnya sangat luar biasa, karena disamping itu dia mengaku sebagai Tuhan.

c. Mengeluarkan harta dari dalam tanah.

Sebagaimana disebutkan di dalam hadits Nabi, diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam’an,

وَيَمُرُّ بِالْخَرِبَةِ فَيَقُولُ أَخْرِجِي كُنُوزَكِ فَتَتْبَعُهُ كُنُوزُهَا كَيَعَاسِيبِ النَّحْلِ

“(Ketika) melewati (suatu tempat) tanah yang rusak, maka dia akan berkata: “Keluarkanlah hartamu!”. Lalu tiba-tiba harta-harta keluar dari tanah, lalu mengikutinya seperti lebah-lebah jantan yang mengikuti ratunya.”

Artinya kemanapun Dajjal berjalan, maka harta itu mengikutinya.

d. Menghidupkan orang yang mati.

Sebagaimana disebutkan dj dalam sebuah hadits. Rasulullah bersabda,

وَإنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُوْلَ لأَعْرَابِيٍّ: أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ، أَتَشْهَدُ أَنِّي رَبُّكَ؟ فَيَقُوْلُ: نَعَمْ، فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِي صُوْرَةِ أَبِيْهِ وَأُمِّهِ فَيَقُوْلاَنِ: يَا بُنَيَّ اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ

“Di antara fitnahnya (Dajjal) adalah dia berkata kepada seorang arab badui: Apakah jika Aku hidupkan ayah dan ibumu, kamu akan bersaksi (beriman) bahwa Aku adalah Tuhanmu?” Lalu, dia berkata: ‘Iya’. Maka, tiba-tiba ada dua setan yang datang menjelma dalam bentuk ayah dan ibunya dan berkata: “Wahai putraku, ikutilah dia, sesungguhnya dia adalah Tuhanmu.”

Fitnahnya sangat luar biasa.

e. Dia dapat berjalan secepat angin.

Sebagaimana sabda Rasulullah,

كَالْغَيْثِ اسْتَدْبَرَتْهُ الرِّيحُ

“Seperti hujan yang ditiup oleh angin.”

Kita tidak dapat membayangkan, bagaimana orang tidak terperdaya dengan Dajjal yang mengerikan ini. Namun, hal ini tidaklah mengherankan, karena pada beberapa waktu yang lalu ada seseorang yang disebut dengan Kanjeng Dimas yang dengan tipu dayanya banyak orang terperdaya karenanya. Maka, bagaimana dengan Dajjal yang memiliki kesaktian sedemikian rupa.

Tidak perlu jauh-jauh mengatakan bahwa Dajjal menggunakan kendaraan berupa piring terbang (UFO), Karena Dajjal memiliki kesaktian tersendiri bahwa dia mampu berjalan dengan cepat.

f. Dajjal selalu disertai dua sungai.

Satu sungai berupa api dan sungai lainnya berupa air. Sebagaimana disebutkan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Hudzaifah berkata, Rasulullah bersabda,

لَأَنَا أَعْلَمُ بِمَا مَعَ الدَّجَّالِ مِنْهُ، مَعَهُ نَهْرَانِ يَجْرِيَانِ أَحَدُهُمَا رَأْيَ الْعَيْنِ مَاءٌ أَبْيَضُ وَالْآخَرُ رَأْيَ الْعَيْنِ نَارٌ تَأَجَّجُ، فَأَمَّا إِنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ أَحَدٌ مِنْكُمْ فَلْيَأْتِ النَّهْرَ الَّذِي يَرَاهُ نَارًا وَلْيُغْمِضْ ثُمَّ لِيُطَأْطِئْ رَأْسَهُ فَيَشْرَبَ فَإِنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ

“Sungguh Aku tahu apa yang ada bersama Dajjal, bersamanya dua sungai yang mengalir. Salah satu dari keduanya secara kasat mata adalah air yang putih dan sungai yang lain secara kasat mata adalah api yang bergejolak. Apabila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi sungai yang ia lihat berupa api dan hendaklah menutup matanya. Kemudian, hendaknya dia menundukkan kepalanya, lalu meminumnya. Karena sesungguhnya itu adalah air dingin.” (HR. Muslim no. 2934)

Orang-orang yang beriman kepadanya, diperintahkan untuk datang menuju sungai air dan meminumnya. Adapun orang-orang yang kafir kepadanya, diperintahkan untuk datang kepada sungai api yang menyala-nyala. Maka dari itu, Nabi berkata kepada umatnya, jika bertemu dengan Dajjal, maka hendaklah dia pergi ke sungai yang berupa api.

Jika, dia tidak mampu, maka hendaklah dia menutup matanya dan mendorong kepalanya ke dalam sungai api tersebut. Karena, sesungguhnya itu adalah air surga. Hal ini sangat mengerikan, karena orang yang melihatnya masuk ke dalam sungai api tersebut akan mati. Akan tetapi, sejatinya dia masuk ke dalam surga.

6. Bentuk Fisik Dajjal

Disebutkan di dalam sebuah riwayat bahwa Dajjal:

a. Memiliki tubuh yang besar dan memiliki mata yang cacat.

Rasulullah bersabda,

بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ أَطُوفُ بِالكَعْبَةِ، فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ سَبْطُ الشَّعَرِ يَنْطُفُ – أَوْ يُهَرَاقُ – رَأْسُهُ مَاءً، قُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ قَالُوا ابْنُ مَرْيَمَ، ثُمَّ ذَهَبْتُ أَلْتَفِتُ، فَإِذَا رَجُلٌ جَسِيمٌ أَحْمَرُ جَعْدُ الرَّأْسِ أَعْوَرُ العَيْنِ، كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ، قَالُوا: هَذَا الدَّجَّالُ أَقْرَبُ النَّاسِ بِهِ شَبَهًا ابْنُ قَطَنٍ رَجُلٌ مِنْ خُزَاعَةَ

“Ketika aku tidur, aku bermimpi thawaf di ka’bah, tak tahunya ada seseorang yang rambutnya lurus, kepalanya meneteskan atau mengalirkan air. Maka saya bertanya, “Siapakah ini?” Mereka mengatakan, “Ini Isa bin Maryam”. Kemudian aku menoleh, tak tahunya ada seseorang yang berbadan besar, warnanya kemerah-merahan, rambutnya keriting, matanya buta sebelah kanan, seolah-olah matanya anggur yang menjorok. Mereka menjelaskan, Sedang ini adalah Dajjal. Manusia yang paling mirip dengannya adalah Ibnu Qaththan, laki-laki dari bani Khuza’ah.”

Meskipun dia memiliki tubuh yang besar, Allah dengan segala rahmat-Nya membuat tubuhnya ada cacatnya, yaitu buta salah satu matanya. Di tengah-tengah kesaktian luar biasa yang dimilikinya, dia tidak bisa memperbaiki dirinya.

Rasulullah bersabda di dalam hadits yang diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari,

أَلَا إِنَّهُ أَعْوَرُ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

“Ingatlah bahwa dia (Dajjal) buta sebelah mata. Dan sesungguhnya Tuhan kalian tidaklah buta sebelah.”

Dan disebutkan di dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَخْفَى عَلَيْكُمْ، إِنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ، وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى عَيْنِهِ، وَإِنَّ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ عَيْنِ الْيُمْنَى، كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ

“Sesungguhnya Allah tidak samar bagi kalian. Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah -mengisyaratkan tangannya ke matanya-. Dan sesungguhnya Al-Masih Dajjal buta mata sebelah kanannya, seakan-akan matanya seperti anggur yang menjorok.”

Hadits ini menunjukkan bahwa Dajjal bukanlah Tuhan.

b. Kedua pahanya saling menjauh.

Tabiatnya, orang yang normal memiliki paha yang lurus. Akan tetapi, Dajjal memiliki kedua paha yang saling menjauh.

Rasulullah bersabda,

إِنَّ مَسِيحَ الدَّجَّالِ رَجُلٌ قَصِيرٌ، أَفْحَجُ، جَعْدٌ، أَعْوَرُ مَطْمُوسُ الْعَيْنِ، لَيْسَ بِنَاتِئَةٍ، وَلَا حَجْرَاءَ، فَإِنْ أُلْبِسَ عَلَيْكُمْ، فَاعْلَمُوا أَنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

“Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki, pendek, jarak antara kedua betisnya berjauhan, keriting, buta sebelah, mata yang terhapus tidak terlalu menonjol, tidak pula terlalu ke dalam, maka jika dia melakukan kerancuan (mengaku sebagai Rabb) kepadamu, maka ketahuilah sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah.”

c. Memiliki rambut ikal atau keriting. Sebagaimana hadits di atas.

7. Fitnah Dajjal

Dajjal berkeliling di atas muka bumi, berdakwah dan mengajak orang-orang untuk mengakuinya sebagai Tuhan. Sampai akhirnya, dia pergi ke kota Madinah, sedangkan dia tidak mampu masuk ke kota tersebut.

Sebagaimana sabda Rasulullah,

لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ، إِلَّا عَلَيْهِ المَلاَئِكَةُ صَافِّينَ يَحْرُسُونَهَا، ثُمَّ تَرْجُفُ المَدِينَةُ بِأَهْلِهَا ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ، فَيُخْرِجُ اللَّهُ كُلَّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ

“Tidak ada satu lorongpun dari lorong-lorongnya (kota Madinah), kecuali ada malaikat yang menghalanginya. Kemudian dia akan mengguncangkan penduduknya dengan tiga kali guncangan, lalu Allah mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik darinya.” (HR. Bukhari no. 1881)

Akhirnya, Dajjal pergi ke suatu tempat yang disebut dengan Sabkhah di daerah Jurf, yang jaraknya hanya beberapa kilo dekat dengan kota Madinah. Di situlah Dajjal bermarkas.

Sebagian orang bersikap kurang ajar mengatakan bahwa markas Dajjal sudah disiapkan oleh raja Fahd. Rumah yang berada di atas gunung itu adalah istana Dajjal. Subhanallah, bagaimana bisa seseorang dengan seenaknya sendiri, menuduh raja Fahd telah membuat istana untuk Dajjal. Padahal, sejatinya beliau adalah raja yang banyak memiliki jasa. Di antaranya beliau membangun masjid di banyak tempat, membuat Mujamma’ Al-Qur’an (pusat percetakan al-Qur’an) untuk mencetak al-Qur’an yang sebagiannya dibagikan kepada orang-orang secara gratis ke penjuru dunia.

Akan tetapi, dengan entengnya atau gampangnya sebagian mereka menuduhkan sesuatu yang tidak layak kepada raja Fahd. Apakah mereka tidak tahu bahwa segala ucapan dan tuduhan mereka akan dicatat oleh Allah dan dimintai pertanggung jawaban pada hari kiamat. Jika seseorang menuduh orang lain bahwa dia telah mempersiapkan istana untuk Dajjal, maka secara tidak langsung dia telah kafir, sebagaimana pengikut Dajjal.

Ketika Dajjal sudah berada di luar kota Madinah, maka saat itu terjadi kehebohan. Orang-orang munafik berbondong-bondong keluar dari kota Madinah ingin bertemu dengan Dajjal. Di antaranya adalah kaum wanita yang imannya lemah, mereka keluar menuju Dajjal.

Sehingga, Nabi menyebutkan,

يَنْزِلُ الدَّجَّالُ فِي هَذِهِ السَّبَخَةِ بِمَرِّقَنَاةَ، فَيَكُونُ أَكْثَرَ مَنْ يَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ، حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لَيَرْجِعُ إِلَى حَمِيمِهِ وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِ وَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ، فَيُوثِقُهَا رِبَاطًا، مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ

“Dajjal akan turun di daerah Mirqanah, mayoritas orang keluar menuju tempatnya adalah para wanita, sehingga seseorang pergi ke tempat istrinya, ibunya, anak perempuannya, saudara perempuannya dan bibinya, lalu mengikatnya, karena khawatir akan keluar menuju Dajjal.” (HR. Ahmad dan Al-Albani mengatakan sanad hadits ini hasan)

Karena, sejatinya perempuan itu lemah. Bayangkan, seandainya kabar yang ada di zaman tersebut banyak tersebar di media sosial, pasti hal itu membuat mereka ingin mengetahuinya.

Padahal, Nabi bersabda,

مَنْ سَمِعَ الدَّجَّالَ فَلْيَنْأَ عَنْهُ فَوَاللهِ إنَّ الرَّجُلَ لَيَأتِيْهِ وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ مِمَّا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ

“Barang siapa yang mendengar tentang Dajjal, maka menjauhlah darinya. Demi Allah, sesungguhnya seseorang mendatanginya dalam keadaan dia mengira bahwasanya dia beriman, namun akhirnya dia mengikutinya disebabkan syubhat-syubhat yang disampaikannya.”

Fitnahnya sangat luar biasa dan mengerikan. Apalagi di zaman tersebut mungkin banyak ilmu yang tidak tersebar. Akhirnya, banyak orang yang tidak memiliki barometer di dalam pengetahuannya yang terbatas. Sehingga, banyak dari orang-orang yang beriman mengikat ibu, istri dan sanak saudaranya untuk menghindar dari fitnah Dajjal. Dan salah satu akibatnya banyak orang-orang yang beriman kepada Dajjal.

Setelah masa itu, muncul seorang pemuda dari golongan orang-orang shaleh di zaman tersebut. Dia bertemu dengan Dajjal, lalu berkata,

أَشْهَدُ أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثَهُ، فَيَقُولُ الدَّجَّالُ أَرَأَيْتُمْ إِنْ قَتَلْتُ هَذَا ثُمَّ أَحْيَيْتُهُ أَتَشُكُّونَ فِي الْأَمْرِ؟ فَيَقُولُونَ لَا، قَالَ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيهِ، فَيَقُولُ الرَّجُلُ حِينَ يُحْيِيهِ: وَاللَّهِ مَا كُنْتُ فِيكَ قَطُّ أَشَدَّ بَصِيرَةً مِنِّي الْآنَ، قَالَ فَيُرِيدُ الدَّجَّالُ أَنَّ يَقْتُلَهُ فَلَا يُسَلَّطُ عَلَيْهِ

“Aku bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal yang pernah dikabarkan oleh Nabi kepada kami.” Maka, Dajjal berkata (kepada para pengikutnya), “Bagaimana jika aku membunuh orang ini, kemudian aku menghidupkannya, apakah kalian meragukan aku?”. Mereka mengatakan: ‘Tidak’. Lalu, dia membunuhnya, kemudian menghidupkannya kembali. (Saat pemuda tersebut dihidupkan) lalu dia berkata, ‘Demi Allah, aku tidak pernah lebih memahamimu melebihi saat ini.’ lalu Dajjal ingin membunuhnya tapi ia tidak mampu mengusainya.”

Pemuda tersebut mempunyai ilmu tentang Dajjal. Disebutkan dalam riwayat lain: “kemudian Dajjal menyuruh anak buahnya untuk menggergaji orang tersebut. Maka, dia digergaji dari ujung kepalanya hingga terbelah menjadi dua bagian. Setelah itu, Dajjal menghempaskan belahan tubuhnya sejauh anak panah yang dilepaskan. Kemudian, Dajjal berjalan di tengah-tengah dua tubuh yang telah terhempas, kemudian belahan dua tubuh tersebut menyatu dan hidup kembali.

Kemudian Dajjal bertanya: “Apakah sekarang engkau beriman bahwa aku adalah Tuhanmu?”, Pemuda tersebut berkata: “Demi Allah, aku bertambah yakin bahwa kau adalah Dajjal.” Kemudian Dajjal hendak membunuhnya yang kedua kalinya, namun tidak mampu. Tiba-tiba Allah membuat semacam lempengan di lehernya hingga Dajjal tidak mampu menyembelihnya. Kemudian, pemuda tersebut dilemparkan ke dalam Sungai api yang pada hakikatnya adalah surga. Namun, bagi orang-orang yang menyaksikannya, pemuda tersebut telah tewas.”

Di tengah-tengah kehebohan munculnya Dajjal pada zaman tersebut. Maka, Imam Mahdi menyiapkan pasukan untuk berperang melawan Dajjal.

Sebagaimana sabda Nabi,

لَا يَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ

“Akan senantiasa ada suatu kelompok dari umatku yang selalu unggul (di atas kebenaran).”

Di antara mereka adalah pasukan dari Imam Mahdi. Ketika Imam Mahdi hendak melaksanakan shalat subuh, beliau mengumpulkan pasukan. Kemudian, shalat ditegakkan. Ketika beliau hendak maju memimpin shalat. Tiba-tiba turunlah nabi Isa ke bumi.

Pada saat jaya-jayanya Al-Masih Dajjal, yakni Al-Masih pembawa kesesatan, turunnya Nabi Isa bin Maryam, yaitu Al-Masih pembawa petunjuk. Beliau turun di menara sebelah timur di kota Damaskus. Kedatanganya disambut kaum mukminin dan orang-orang yang bertakwa. Mereka berhimpun di sekeliling beliau, lalu dibawanya mereka berjalan mencari Dajjal.

Waktu itu Dajjal dalam perjalanan menuju Baitul Maqdis. Ia bertemu rombongan Nabi Isa di sebuah jalan di perbukitan bernama Afiq. Dajjal lari menghindari Nabi Isa, tetapi dapat beliau kejar dan terperangkap di pintu sebuah kota bernama Lud. Nabi Isa berhasil membunuhnya dengan tombak beliau saat manusia durhaka itu hendak memasuki kota.

Waktu itu beliau berkata kepadanya: “Untuk membunuhmu cukuplah aku memukulmu sekali saja, yang tidak akan meleset.”

Memang, saat Dajjal berhadapan dengan Nabi Isa, langsung meleleh seperti garam leleh dalam air. Maka Nabi Isa cepat-cepat membunuhnya dengan tombak di pintu kota Lud itu. Di sanalah Dajjal menemui ajalnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top