HADITS 15 WAJIBNYA MAKAN DENGAN TANGAN KANAN

The Leaning Tower of Pisa and Cathedral with tourists and vibrant sky.

HADITS 15 WAJIBNYA MAKAN DENGAN TANGAN KANAN

وَعَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ, وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ, فَإِنَّ اَلشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ, وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ. أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ

Dari lbnu ‘Umar bahwasanya Rasulullah bersabda, “Jika seorang dari kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanannya. Dan jika ia minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula.”

Sebagian ulama berpendapat bahwa makan dan minum dengan tangan kanan hukumnya adalah sunnah, tidak sampai diwajibkan karena hal ini berkaitan dengan masalah adab dan pengarahan.

Namun pendapat yang lebih kuat adalah makan dan minum dengan tangan kanan hukumnya wajib, bukan hanya sunah. Banyak dalil yang menunjukkan hal ini. Di antara dalil-dalil tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama

Di antara dalil yang palina kuat adalah hadits ini. Dapat dipahami dari hadits ini bahwa makan dan minum dengan tangan kanan adalah dalam rangka menyelisihi setan yang makan dan minum dengan tangan kiri. Allah telah memerintahkan kita untuk menyelisihi setan. Dengan demikian wajib hukumnya menyelisihi setan.

Allah berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti Langkah-langkah setan.” (QS. An-Nur: 21).

Karena di antara sifat setan adalah makan dan minum dengan tangan kiri dan kita diperintahkan untuk menyelisihinya, maka makan dengan tangan kiri hukumnya adalah haram. Artinya, makan dengan tangan kanan hukumnya wajib.

Hadits ini juga merupakan dalil yang berkaitan dengan iman kepada hal-hal ghaib, dalam hal ini adalah wujud dan perilaku setan. Meskipun setan tidak dapat kita lihat, tetapi kita meyakini bahwa setan juga makan dan minum dan mereka makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri karena dengan gamblang diinformasikan oleh Rasulallah dalam hadits ini.

Dalil yang menguatkan bahwasanya setan juga makan dan minum adalah beberapa hadits Rasulullah yang menyebutkan dampak dari makan dan minumnya setan itu, yaitu ia buang air.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwasanya seseorang disebut namanya di sisi Rasulullah.

مَا زَالَ نَائِمًا حَتَّى أَصْبَحَ، مَا قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ، فَقَالَ: «بَالَ الشَّيْطَانُ فِي أُذُنِهِ»

“Orang tersebut ketiduran sampai pagi hari dan tidak bangun untuk mengerjakan shalat. Maka Rasulullah berkata, “la adalah seorang yang telinganya telah dikencingi oleh setan.” HR. Bukhari no. 1.144.

Hadits ini menunjukkan bahwasanya setan buang air kecil yang merupakan proses tu hasil dari makan dan minumnya.

Pada hadits lain Rasulullah juga menyebutkan bahwa setan buang angin. Disebutkan bahwasanya tatkala seseorang hendak shalat, maka setan akan mengganggunya. Rasulullah bersabda,

إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ، أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ

“Jika dikumandangkan adzan untuk shalat, setan pun berlari sambil kentut.”  HR. Bukhari no. 583.

Hadits ini juga menunjukkan bahwa setan makan dan minum yang hasilnya kemudian setan buang air dan buang angin. Sebagai muslim, kita tentunya beriman kepada hal ghaib yang dikabarkan oleh Rasulullah.

Kesimpulannya:

Dalil yang menunjukkan bahwa makan dan minum dengan tangan kanan hukumnya wajib adalah karena termasuk ke dalam perintah Allah untuk menyelisihi setan yang makan dan minum dengan tangan kiri. Dan perintah itu bermakna wajib.

Kedua

Rasulullah memerintahkannya secara mutlak. Contoh-nya ketika Rasulullah memerintahkan,

يَا غُلَامُ، سَمِّ اللَّهَ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ

“Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu.” HR. Bukhari dan Muslim.

Ketiga

Rasulullah pernah mendoakan keburukan bagi orang yang makan dengan tangan kiri. Disebutkan dalam hadits Salamah bin Al-Akwa’, `

أَنَّ رَجُلًا أَكَلَ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشِمَالِهِ، فَقَالَ: «كُلْ بِيَمِينِكَ»، قَالَ: لَا أَسْتَطِيعُ، قَالَ: «لَا اسْتَطَعْتَ»، مَا مَنَعَهُ إِلَّا الْكِبْرُ، قَالَ: فَمَا رَفَعَهَا إِلَى فِيهِ

“Ada seorang yang makan di sisi Rasulullah dengan tangan kiri, maka Beliau mengatakan, ‘Makanlah dengan tangan kananmu’ Kata Orang tersebut, ‘Saya tidak bisa makan dengan tangan kanan.’ Maka Rasulullah mendoakan keburukan bagi orang ini, Beliau mengatakan, Jika begitu, engkau tidak akan mampu,” (menurut perawi hadits) sesungguhnya tidak menghalanginya kecuali kesombongan. Maka orang ini pun tidak mampu mengangkat tangan kanannya untuk makan setelah itu.” HR. Muslim.

Perhatikanlah! karena dia tidak mau makan menggunakan tangan kanan maka Rasulullah mendoakan keburukan, sehingga ia benar-benar tidak mampu makan dengan tangan kanannya. Jika makan dengan tangan kanan hanyalah sunnah (tidak wajib) maka Rasulullah tentu tidak akan mendoakan keburukan bagi orang ini.

Menurut sebagian ulama, hadits ini menunjukkan bahwa orang tersebut adalah orang munafik, karena ia sombong menolak perintah Rasulullah. Kalau seandainya dia tidak mampu makan dengan tangan kanan karena memang memiliki uzur, tentu Rasulullah tidak akan mendoakan keburukan baginya. Para ulama telah menjelaskan bahwa orang yang tidak mampu makan dengan tangan kanan karena udzur (misalnya karena cacat atau yang lainnya) maka ia boleh makan dengan tangan kiri, karena itulah yang ia mampu lakukan.

Di antara perkara yang perlu kata perhatikan dalam masalah ini adalah berikut:

1. Bahwa yang merupakan perkara ta’abbud (ibadah) adalah makan dan minum dengan tangan kanan.

Adapun menggunakan sendok atau sumpit untuk makan maka ini merupakan alat bantu makan dan termasuk perkara adat istiadat. Yang penting, tatkala kita menggunakan sumpit atau sendok tersebut kita menggunakannya dengan tangan kanan.

2. Mengenai minum dengan tangan kiri.

Kebiasaan sebagian orang tatkala sedang makan kemudian merasa tangan kanannya kotor, maka dia pun memegang gelas dengan tangan kiri kemudian minum dengan tangan kiri tersebut. Ini merupakan perkara yang diharamkan (tidak boleh), meskipun tangannya kotor harus memegang gelas tersebut dengan tangan kanan, bukankah gelas tersebut nantinya akan dicuci juga? Jangan karena takut gelasnya kotor maka kemudian ia mengikuti cara setan, yaitu minum dengan tangan kiri.

3. Bagi orang yang makan menggunakan kedua tangan, misalnya tangan kanannya memeganga sendok dan tangan kirinya memegang garpu.

Dalam kondisi seperti ini, maka ingatlah bahwa tangan kiri hanya sekedar untuk membantu. Jadi ketika mengangkat makanan hendaknya dengan tangan kanan. Jangan sampai karena menggunakan garpu di tangan kirinya, kemudian dia makan dengan tangan kirinya juga.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top