DOSA-DOSA YANG TIDAK KEKAL DI NERAKA DAN PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN TENTANG NERAKA

Beautifully designed arched hallway in a mosque featuring Islamic architectural details and marble flooring.

k. Wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang dan orang yang suka mencambuk punggung orang lain

Di antara kelompok manusia yang akan masuk Neraka adalah para wanita fasik yang bersolek dan menggoda kaum lelaki hamba-hamba Allah. Mereka tidak istiqamah dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah.

Abu Hurairah telah meriwayatkan dari Nabi, beliau bersabda:

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ

“Ada dua kelompok manusia yang akan masuk ke Neraka, yang tidak pernah aku lihat sebelumnya, (1) suatu kaum yang selalu membawa cambuk seperti ekor sapi, yang mereka gunakan untuk mencambuki orang-orang,

وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاتٌ مَائِلاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ

dan (2) kaum wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang, kalau berjalan berlenggak-lenggok dan bergoyang-goyang. Rambut kepala mereka disanggul seperti punuk unta yang bergoyang-goyang.

لا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium aroma Surga. Padahal aroma Surga dapat tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.”

Wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang sangat banyak dijumpai pada masa kita sekarang ini. Mungkin pada masa dahulu fitnah yang mereka timbulkan belum sedahsyat sekarang ini. Sifat mereka itu mirip dengan yang disebutkan oleh Rasulullah berpakaian tetapi hakikatnya telanjang, berlenggak-lenggok dan bergoyang-goyang, kepala mereka seperti punuk unta yang bergoyang-goyang.

l. Menyiksa binatang

Dari Jabir, dia berkata: Rasulullah bersabda:

… وَحَتَّى رَأَيْتُ فِيهَا صَاحِبَةَ الْهِرَّةِ الَّتِي رَبَطْتُهَا فَلَمْ تُطْعِمْهَا وَلَمْ تَدَعْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ حَتَّى مَاتَتْ جُوعًا

“… Aku melihat di dalam Neraka seorang wanita pemilik kucing. (Saat di dunia) dia mengurungnya dan tidak memberinya makan, serta tidak melepasnya agar dapat makan serangga tanah, hingga akhirnya kucing tersebut mati kelaparan.”

Jika demikian kondisi orang yang hanya menyiksa seekor kucing, lalu bagaimana kiranya dengan orang-orang yang menyiksa manusia dengan berbagai macam siksaan? Bagaimana juga kiranya jika yang disiksa adalah orang-orang shalih karena keimanan dan keislaman mereka?

m. Tidak ikhlas dalam menuntut ilmu syar’i

Tidak sedikit hadits yang berisi ancaman keras bagi orang yang belajar ilmu agama dengan niat selain Allah. Di antaranya adalah hadits dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda:

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لا يَتَعَلَّمُهُ إِلا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنْ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa yang menuntut ilmu syar’i yang semestinya ia lakukan untuk mencari wajah Allah dengan ikhlas, namun ia tidak melakukannya melainkan untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harumnya aroma Surga pada hari Kiamat.”

Dan dari Jabir, dia berkata: Rasulullah bersabda:

لَا تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ لِتُبَاهُوا بِهِ الْعُلَمَاءَ وَلَا لِتُمَارُوا بِهِ السُّفَهَاءَ وَلَا لِتُخَيِّرُوا بِهِ الْمَجَالِسَ فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَالنَّارُ النَّارُ

“Janganlah kalian mencari ilmu dengan tujuan untuk berbangga-bangga di hadapan para ulama, membantah orang-orang bodoh, dan janganlah kalian memilih majelis untuk mencari perhatian orang dengannya. Barangsiapa yang melakukan hal itu, maka tempatnya di Neraka, di Neraka.”

Dalam sebuah hadits yang shahih Rasulullah menyebutkan ada tiga orang yang pertama kali diputuskan perkaranya pada hari kiamat, di antaranya beliau bersabda:

… وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ

“… Dan seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al-Qur-an, ia dihadapkan dan diberitahukan nikmat-nikmat Allah kepadanya dan ia mengakuinya, lantas ditanyakan kepadanya: “Apa yang engkau lakukan padanya?” Ia pun menjawab: “Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al-Qur-an karena Engkau.”

قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ عَالِمٌ وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِئٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ …

Allah berfirman: “Engkau dusta! Tetapi engkau mempelajarinya agar disebut orang yang berilmu, dan engkau membaca al-Qur-an agar dikatakan sebagai seorang qari’, dan hal itu sudah kau dapatkan! Kemudian wajahnya diseret hingga dimasukkan ke dalam Neraka …”

n. Minum dengan bejana emas dan perak

Dari Ummu Salamah, bahwa Rasulullah bersabda:

الذي يَشْرَبُ فِي إِنَاءِ الْفِضَّةِ إِنَّمَا يُجَرْجِرُ فِي بَطْنِهِ نَارً جَهَنَّمَ

“Orang yang minum dengan gelas dari perak berarti ia telah memasukkan api Neraka Jahannam ke dalam perutnya.”

Dalam riwayat Muslim lainnya, redaksinya:

مَنْ شَرِبَ فِي إِنَاءٍ مِنْ ذَهَبٍ أَوْ فِضَّةٍ فَإِنَّمَا يُجَرْجِرُ فِي بَطْنِهِ نَارًا مِنْ جَهَنَّمَ

“Barangsiapa yang minum dengan gelas dari emas dan perak, maka sungguh ia telah memasukkan api Neraka Jahannam ke dalam perutnya.”

Dan dari Hudzaifah, dia menuturkan: Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda:

لا تَلْبَسُوا الْحَرِيرَ وَلا الدِّيبَاجَ وَلا تَشْرَبُوا فِي آنِيَةِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلا تَأْكُلُوا فِي صِحَافِهَا فَإِنَّهَا لَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَلَنَا فِي الآخِرَةِ

“Janganlah kalian memakai pakaian sutra tebal maupun tipis, janganlah kalian minum dengan bejana perak dan emas, jangan pula kalian makan dengan piring yang terbuat dari keduanya. Karena sesungguhnya semua itu untuk mereka (orang-orang yang kafir) di dunia, dan untuk kita di akhirat.”

o. Menebang pohon yang digunakan untuk berteduh

Dalam hal ini terdapat hadits dari Abdullah bin Hubaisy, dia berkata: Rasulullah bersabda:

مَنْ قَطَعَ سِدْرَةً صَوَّبَ اللَّهُ رَأْسَهُ فِي النَّارِ

“Barangsiapa yang menebang sebatang pohon sidr (bidara), Allah akan menenggelamkan kepalanya ke dalam Neraka.”

Al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Aisyah, dari Rasulullah, beliau bersabda:

إِنَّ الَّذِينَ يَقْطَعُونَ السِّدْرَ يُصَبُّونَ فِي النَّارِ عَلَى رُءُوسِهِمْ صَبًّا

“Sungguh, orang-orang yang menebang pohon sidr (bidara) akan dicampakkan ke Neraka melalui kepala mereka.”

p. Bunuh diri

Dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda:

مَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَل فَقَتَل نَفْسَهُ، فَهْوَ في نَارِ جَهَنَّمَ يَتَرَدَّى فِيهِ خَالدًا مُخَلدًا فِيهَا أَبَدًا، وَمَنْ تَحَسَّي سَمًّا فَقَتَل نَفْسَهُ فَسَمُّهُ فِي يَدِهِ يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالدًا مُخَلدًا فِيهَا أَبَدًا،

“Barangsiapa yang menjatuhkan dirinya dari gunung (untuk bunuh diri), kemudian mati, maka dia di Neraka Jahannam dalam keadaan terus menjatuhkan dirinya, dia kekal di dalamnya selama-lamanya, Barangsiapa yang meminum racun (untuk bunuh diri), kemudian mati, maka racun tersebut di tangannya dan dia terus meminumnya di dalam Neraka Jahannam, dia kekal di dalamnya selama-lamanya.

وَمَنْ قَتَل نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ فَحَدِيدَتُهُ فِي يَدِهِ يَجَأُ بِهَا فِي بَطْنِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالدًا مُخَلدًا فِيهَا أَبَدًا

Barangsiapa yang membunuh dirinya (sendiri) dengan pisau, maka pisau tersebut terus menusuk perutnya itu di dalam Neraka Jahannam, dia kekal di dalamnya selama-lamanya.”

Dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda:

وَالَّذِي يَخْنُقُ نَفْسَهُ يَخْنُقُهَا فِي النَّارِ وَالَّذِي يَطْعَنُها إِنَّمَا يَطْعَنُهَا فِي النَّار

“Orang yang (bunuh diri) dengan mencekik lehernya (di dunia), maka dia kelak akan mencekik lehernya sendiri di dalam Neraka. Dan orang yang (bunuh diri) dengan menusuk dirinya (dengan senjata tajam), maka kelak dia akan menusuk-nusuk dirinya (dengan senjata itu) di dalam Neraka.”

Hadits di atas juga terdapat dalam Musnad Imam Ahmad, dan diriwayatkan juga oleh selainnya, hanya saja terdapat tambahan berikut:

وَالَّذِي يَتَقَحَّمُ فِيهَا يَتَقَحَّمُ فِي النَّارِ

“Dan orang yang bunuh diri dengan menceburkan dirinya ke dalam api, maka kelak dia akan menceburkan dirinya ke dalam api di Neraka.”

Dari al-Hasan, dia mengatakan: “Jundub menyampaikan sebuah hadits kepada kami di dalam masjid ini yang kami tidak akan pernah melupakannya dan tidak khawatir terlupa. Kami tidak mengkhawatirkan bahwa Jundub akan berdusta atas nama Nabi. Beliau bersabda:

كَانَ بِرَجُلٍ جِرَاحٌ، فَقَتَلَ نَفْسَهُ، فَقَالَ اللَّهُ: بَدَرَنِي عَبْدِي بِنَفْسِهِ حَرَّمْتُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ

“Ada seorang laki-laki yang terluka, lalu orang tersebut bunuh diri. Kemudian Allah berfirman: “Hamba-Ku mendahuluiku dengan membunuh dirinya, Aku haramkan Surga baginya.”

Terkait masalah ini terjadi banyak sekali penyimpangan-penyimpangan.

1. Jahmiyah misalnya, mereka berpendapat bahwasanya neraka dan surga tidak Abadi.

2. Mu’tazilah dan Khawarij juga berpendapat bahwa pelaku dosa besar (selain kekufuran) kekal dalam neraka.

3. Yahudi berpendapat bahwasanya mereka akan masuk neraka jahanam cuma beberapa hari saja, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur’an,

وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً

“Dan mereka (orang-orang Yahudi) berkata, “Neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hari saja.” (QS. Al-Baqarah: 80)

4. Ibnu Arabi juga berpendapat bahwasanya orang yang masuk neraka jahanam dibakar dan terus dibakar sehingga setelah dibakar sekian lama maka dia akan beradaptasi, dan pada akhirnya dia akan merasakan kelezatan dan bukan lagi siksaan.”

5. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa kelak penghuni neraka jahanam akan dikeluarkan dari neraka dan semua penghuninya dipindahkan kedalam surga.

6. Adapun pendapat Abu Huzail Al-Allaf menyebutkan bahwa kelak neraka dan manusia yang ada di dalamnya lama kelamaan akan membeku sehingga tidak ada gerakan lagi.

Ini semua merupakan keyakinan-keyakinan yang salah tentang neraka jahanam. sesungguhnya neraka jahanam akan Abadi dan para penghuninya yang kafir juga akan abadi.

Sebagaimana di jelaskan oleh Nabi,

يُؤْتَى بِالْمَوْتِ كَهَيْئَةِ كَبْشٍ أَمْلَحَ فَيُنَادِي مُنَادٍ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُونَ فَيَقُولُ هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا؟ فَيَقُولُونَ نَعَمْ هَذَا الْمَوْتُ وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ.

“Kematian didatangkan pada bentuk kambing berkulit hitam putih, lalu seorang penyeru memanggil, Wahai penduduk surga! Mereka melongok dan melihat, penyeru itu berkata, Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab, Ya, ini adalah kematian, mereka semua telah melihatnya.

ثُمَّ يُنَادَى يَا أَهْلَ النَّارِ فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُونَ فَيَقُولُ هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا؟ فَيَقُولُونَ نَعَمْ هَذَا الْمَوْتُ وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ فَيُذْبَحُ.

Kemudian penyeru memanggil, ‘Wahai penduduk neraka!’ Mereka menengok dan melihat, penyeru itu berkata, ‘Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab, ‘Ya, ini adalah kematian, mereka semua telah melihatnya’, lalu disembelih di antara surga dan neraka,

ثُمَّ يَقُولُ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُودٌ فَلَا مَوْتَ وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُودٌ فَلَا مَوْتَ. ثُمَّ قَرَأَ {وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ – وَهَؤُلَاءِ فِي غَفْلَةِ أهل الدُّنْيَا

lalu berkata, Wahai penduduk surga, kekekalan tiada kematian setelahnya, wahai penduduk neraka, kekekalan dan tiada kematian setelahnya’, lalu beliau membaca (Dan berilah mereka peringatan tatkala ditetapkan perkara sedangkan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman). Dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya ke dunia.”

Saat itu merupakan hari yang sangat membahagiakan bagi para penghuni surga karena mereka tahu mereka akan kekal dalam surga. Sebaliknya para penghuni neraka jahanam bagi mereka saat itu merupakan saat-saat yang penuh dengan penderitaan dan penyesalan karena mereka tahu bahwa mereka akan tersiksa selama-lamanya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top