DOSA-DOSA PENYEBAB NERAKA DAN PENGHUNI NERAKA YANG TIDAK KEKAL DI NERAKA

cottage, iceland, rural, house, cabin, farm, farmhouse, aesthetic wallpaper, phone wallpaper, phone wallpaper, phone wallpaper, phone wallpaper, phone wallpaper, phone wallpaper

1. Dosa-dosa penyebab masuk Neraka

Rasulullah telah menyebutkan kumpulan dosa-dosa yang dapat memasukkan manusia ke Neraka. Dari Iyadh bin Himar, bahwa Nabi bersabda dalam khutbah beliau yang panjang:

وَأَهْلُ النَّارِ خَمْسَةٌ الضَّعِيفُ الذي لا زَبْرَ له الذِينَ هُمْ فِيكُمْ تَبَعًا لا يَبْتَغُونَ أَهْلا ولا مَالا،

“Dan penghuni Neraka ada lima: Orang lemah yang tidak memiliki akal (untuk mencegahnya dari hal yang tidak pantas), mereka hanya ikut-ikutan kalian, tidak mencari keluarga dan tidak pula harta (tidak punya tujuan hidup),

وَالخَائِنُ الذي لا يَخْفَى له طَمَعٌ وَإِنْ دَقَّ إلا خَانَهُ، وَرَجُلٌ لا يُصْبِحُ ولا يُمْسِي إلا وهو يُخَادِعُكَ عن أَهْلكَ وَمَالكَ،

pengkhianat yang jelas ketamakannya, meski dalam perkara yang remeh dia tetap mengkhianatinya, orang yang setiap saat (pagi atau sore) menipumu berkenaan dengan keluarga dan hartamu.

وَذَكَرَ البُخْل أو الكَذِبَ وَالشِّنْظِيرُ الفَحَّاشُ

Rasulullah juga menyebutkan kebakhilan atau dusta, dan syinzhir al-fahhasy, yaitu orang yang berperangai keji.”

2. Orang-orang yang sudah dicap masuk Neraka

Tidak diragukan lagi, orang-orang kafir dan musyrik akan menjadi penghuni Neraka. Al-Qur-an dan hadits telah mengabarkan kepada kita bahwa ada beberapa nama yang sudah dicap sebagai penghuni Neraka. Di antaranya adalah Firaun, musuh Nabi Musa:

يَقْدُمُ قَوْمَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَوْرَدَهُمُ النَّارَ وَبِئْسَ الْوِرْدُ الْمَوْرُودُ

“Dia (Firaun) berjalan di depan kaumnya di hari Kiamat, lalu membawa mereka masuk ke dalam Neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang dimasuki.” (QS. Hud (11): 98)

Istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth:

ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ

“Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami, lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksaan) Allah, dan dikatakan (kepada kedua istri itu): “Masuklah kamu berdua ke Neraka bersama orang-orang yang masuk (Neraka).” (QS. At-Tahrim (66): 10)

Di antaranya pula, Abu Lahab dan istrinya:

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ (1) مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ (5)

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (Neraka). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.” (QS. Al-Lahab (111): 1-5)

Amr bin Amir al-Khuza’i. Rasulullah telah melihatnya di Neraka dalam keadaan menjuraikan usus-ususnya.

Di antara mereka juga adalah orang yang membunuh dan merampas harta Ammar bin Yasir. Sebagaimana dalam hadits dari Amr bin al-Ash, dari Nabi, beliau bersabda:

قَاتِلُ عَمَّارٍ وَسَالِبُهُ فِي النَّارِ

“Orang yang membunuh dan merampas harta Ammar akan masuk Neraka.”

3. Jin-jin kafir berada di Neraka

Jin-jin kafir akan masuk Neraka, sebagaimana orang kafir juga masuk Neraka. Karena jin juga mendapat taklif (beban syariat) seperti manusia.

Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat (51): 56)

Pada hari Kiamat, jin dan manusia akan dikumpulkan secara bersamaan. Allah berfirman:

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَامَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ …

“Dan (ingatlah) pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua, (dan Allah berfirman): “Wahai golongan jin! Kamu telah banyak (menyesatkan) manusia ….” (QS. Al-An’am (6): 128)

فَوَرَبِّكَ لَنَحْشُرَنَّهُمْ وَالشَّيَاطِينَ ثُمَّ لَنُحْضِرَنَّهُمْ حَوْلَ جَهَنَّمَ جِثِيًّا (68) ثُمَّ لَنَنْزِعَنَّ مِنْ كُلِّ شِيعَةٍ أَيُّهُمْ أَشَدُّ عَلَى الرَّحْمَنِ عِتِيًّا (69) ثُمَّ لَنَحْنُ أَعْلَمُ بِالَّذِينَ هُمْ أَوْلَى بِهَا صِلِيًّا (70)

“Maka demi Rabbmu, sungguh, pasti akan Kami kumpulkan mereka bersama syaitan, kemudian pasti akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahannam dengan berlutut. Kemudian pasti akan Kami tarik dari setiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Rabb Yang Maha Pengasih. Selanjutnya, Kami sungguh lebih mengetahui orang yang seharusnya (dimasukkan) ke dalam Neraka.” (QS. Maryam (19): 68-70)

Kemudian dikatakan kepada manusia dan jin-jin kafir:

… ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ فِي النَّارِ …

“… Masuklah kamu ke dalam api Neraka bersama golongan jin dan manusia yang telah lebih dahulu dari kamu ….” (QS. Al-A’raf (7): 38)

Dan pada saat itulah mereka dijungkirkan ke dalam Neraka:

فَكُبْكِبُوا فِيهَا هُمْ وَالْغَاوُونَ (94) وَجُنُودُ إِبْلِيسَ أَجْمَعُونَ (95)

“Maka mereka (sesembahan itu) dijungkirkan ke dalam Neraka bersama orang-orang yang sesat, dan bala tentara Iblis semuanya.” (QS. Asy-Syu’ara (26): 94-95)

Dan dengan demikian, maka sempurnalah ketetapan Allah untuk mengisi Neraka dengan jin dan manusia yang kafir. Sebagaimana Allah berfirman:

… وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

“… Kalimat (keputusan) Rabbmu telah tetap: Aku pasti akan memenuhj Neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.” (QS. Hud (11): 119)

Allah juga berfirman:

… وَحَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ …

“… dan tetaplah atas mereka putusan adzab bersama umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari (golongan) jin dan manusia ….” (QS. Fushshilat (41): 25)

B. Penghuni Neraka Yang Tidak Kekal Di Neraka

1. Siapa sajakah mereka?

Orang-orang yang masuk Neraka namun kemudian dikeluarkan dari sana adalah ahli tauhid yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apa pun. Hanya saja, mereka memiliki banyak dosa yang melebihi kebaikan mereka, sehingga timbangan kebaikan mereka ringan.

Mereka akan masuk Neraka sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah. Kemudian mereka dikeluarkan dari Neraka dengan syafa’at orang-orang yang dapat memberikan syafa’at. Sebagaimana juga akan dikeluarkan dari Neraka dengan rahmat Allah semata beberapa kaum yang tidak pernah melakukan satu amal kebaikan pun.

2. Dosa-dosa yang diancam dengan Neraka

Di sini, kami akan menyebutkan sejumlah dosa yang dinyatakan oleh nash-nash al-Qur-an dan Sunnah bahwa pelakunya akan diadzab di Neraka karena dosa tersebut:

a. Menyimpang dari as-Sunnah

Dari Mu’awiyah bin Abu Sufyan, bahwa dia menuturkan: Sesungguhnya Rasulullah pernah berdiri di tengah-tengah kami, kemudian beliau bersabda:

أَلا إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوا عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلاثٍ وَسَبْعِينَ ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَهِيَ الْجَمَاعَةُ

“Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari kalangan Ahli Kitab telah terpecah menjadi 72 golongan. Dan sesungguhnya umat ini akan berpecah belah menjadi 73 golongan. Tujuh puluh dua di Neraka, dan satu di Surga, yaitu al-Jama’ah.”

b. Tidak mau berhijrah

Seorang muslim tidak boleh tinggal di negeri kafir, jika terdapat negeri Islam. Terlebih lagi jika menetapnya di negeri kafir tersebut menyebabkan dia terfitnah (tertarik untuk kafir).

Allah tidak akan menerima uzur (alasan) orang-orang yang tidak mau berhijrah.

Allah menerangkan kepada kita bahwa Malaikat akan mencela mereka ketika sakaratul maut dan tidak menerima alasan mereka, pada saat mereka mengklaim bahwasanya diri mereka adalah orang-orang lemah (tertindas) di muka bumi.

Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا (97)

“Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh Malaikat dalam keadaan menzhalimi diri sendiri, mereka (para Malaikat) bertanya, Bagaimana kamu ini? Mereka menjawab: “Kami orang-orang yang tertindas di bumi (Makkah). Mereka (para Malaikat) bertanya: “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (berpindah-pindah) di bumi itu?” Maka orang-orang itu tempatnya di Neraka Jahannam, dan (Jahannam) itu seburuk-buruk tempat kembali,

إِلَّا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لَا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلَا يَهْتَدُونَ سَبِيلًا (98)

kecuali mereka yang tertindas, baik laki-laki atau perempuan dan anak-anak, yang tidak berdaya dan tidak mengetahui jalan (untuk berhijrah).” (QS. An-Nisa (4): 97-98)

Allah tidak menerima alasan mereka, kecuali orang-orang yang benar-benar tertindas, yang tidak mempunyai daya dan upaya untuk berhijrah dan tidak mengetahui jalan menuju negeri Islam.

c. Tidak adil dalam menghukumi

Allah menurunkan syariat ini agar manusia menegakkan keadilan. Dan Allah juga memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berbuat adil.

Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ …

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan ….” (QS. An-Nahl (16): 90)

Allah mewajibkan kepada para penguasa dan hakim untuk menghukumi dengan adil dan tidak berbuat lalim.

Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ …

“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil ….” (QS. An-Nisa (4): 58)

Allah Yang Maha Haq mengancam dengan Neraka bagi siapa saja yang tidak menghukumi dengan adil.

Rasulullah bersabda,

اَلْقُضَاةُ ثَلاَثَةٌ وَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَاثْنَانِ فِي النَّارِ، رَجُلٌ عَرَفَ الْحَقَّ فَقَضَى بِهِ فَهُوَ فِي الْجَنَّةِ، وَرَجُلٌ عَرَفَ الْحَقَّ فَجَارَ فِي الْحُكْمِ فَهُوَ فِي النَّارِ، وَرَجُلٌ قَضَى لِلنَّاسِ عَلَى جَهْلٍ فَهُوَ فِي النَّارِ

“Hakim itu ada tiga: satu masuk Surga, dan dua lainnya masuk Neraka. Yang masuk Surga adalah hakim yang mengetahui kebenaran dan ia menghukumi sesuai dengan kebenaran tersebut. (Yang kedua), hakim yang mengetahui kebenaran, tetapi dia menyimpang dari kebenaran tersebut dalam menghukumi, maka dia akan masuk Neraka. (Yang ketiga), hakim yang menetapkan hukum bagi manusia berdasarkan kejahilan, maka dia juga akan masuk Neraka.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top