A. SILSILAH NASAB NABI SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM
Dia adalah Muhammad bin Abdillah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan.
Mengenai silsilah nasab Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam setelah Adnan sampai ke Nabi Ibrahim Alaihissalam ada perbedaan pendapat di antara ulama sirah. Adapun setelah Nabi Ibrahim Alaihissalam ke atas sampai ke Nabi Adam Alaihissalam, maka tidak ada dalil dan landasan yang bisa dijadikan pedoman. Yang pasti bahwa dari Nabi Ibrahim Alaihissalam sampai ke Nabi Adam Alaihissalam terdapat silsilah nasab tertentu yang tidak benar.
1. Kakek Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
a. Qushai. Dialah yang menyatukan suku Quraisy dan mengembalikan penguasaan Masjid Haram kepada mereka. Dia memiliki kedudukan yang tinggi dalam diri orang Quraisy, hingga mereka pernah berkata kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam setelah beliau diutus menjadi Nabi, “Bangkitkan kembali Qushay dari kuburannya, karena dia adalah tokoh yang jujur dan selalu benar, kalau dia bersaksi atas kebenaran yang kamu bawa, maka kami akan menjadi pengikutmu.”
b. Setelah Qushai meninggal, dia digantikan oleh empat anaknya dan anaknya yang paling menonjol ketokohannya di kalangan Quraisy adalah Abdul Manaf, dialah yang memegang peranan mengatur urusan pembagian air minum dari sumur Zam-zam.
c. Setelah Abdul Manaf meninggal dilanjutkan oleh anaknya Hasyim. Dialah yang paling pertama mempelopori perjalanan pada musim panas dan musim dingin. Dia dinamakan Hasyim karena dia yang menyiapkan roti untuk makanan para jama’ah haji, dan nama yang sesungguhnya adalah Amr.
d. Setelah Hasyim adalah Abdul Muththalib. Dia besar di Madinah dan sangat mirip dengan kakeknya, Qushai. Dialah yang menggali kembali sumur Zam-zam, dan dialah yang bernadzar jika dikaruniai sepuluh anak laki-laki, maka dia menyembelih satu di antaranya.
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata tentang silsilah keturunannya, “Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari garis keturunan Ismail, dan memilih Quraisy dari garis keturunan Kinanah, dan memilih dari garis keturunan Quraisy Bani Hasyim, dan memilih saya dari Bani Hasyim.
Kesaksian tentang suci dan mulianya garis keturunan Rasulullah diakui hingga oleh musuh-musuh Islam. Raja Pomawi Heraklius pernah bertanya kepada Abu Sufyan sewaktu masih kafir tentang garis keturunan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Abu Sufyan berkata, “Dia (Muhammad) memiliki silsilah garis keturunan yang sangat mulia di antara kami.”
Karena mulianya garis keturunan Nabi, maka tidak pernah ditemukan adanya musuh Allah yang mencemooh garis nasab beliau, padahal mereka selalu mencari-cari jalan dan kesempatan untuk mengotori kredibilitas dan nama baik Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
2. APA RAHASIA RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM TERPILIH DARI SUKU YANG TERHORMAT?
a. Di antara hikmahnya adalah agar misinya yang mengajak kepada persamaan derajat dan penegakan keadilan tetap terbangun di atas landasan yang kokoh dan bukan didasari oleh kondisi kejiwaan yang selama ini terhimpit, serta oleh keinginan untuk mendapatkan status sosial, karena semua itu telah dimiliki oleh keluarganya. Seandainya beliau tidak memiliki kedudukan yang tinggi ini, niscaya kita mendapati orang yang mengatakan bahwa sesungguhnya Muhammad hanya mencari sensasi untuk mendapatkan status sosial. Kita telah banyak menyaksikan perjuangan ideologiideologi batil yang dilatarbelakangi penindasan yang mereka alami dalam kehidupan mereka, seperti ajaran Atheis Marxisme, yang dipelopori oleh seorang yang tertindas dalam masyarakatnya, kemudian orang tersebut melakukan perlawanan terhadap sistem kapitalis untuk mendapatkan status dan kedudukan yang belum pernah dia rasakan dalam kehidupannya.
b. Sesungguhnya orang-orang Arab yang mengenal silsilah nasab beliau dan otentisitasnya, maka tidak ada keberatan bagi mereka untuk bergabung di bawah benderanya. Bisa kita bayangkan bagaimana respons kabilah-kabilah tersebut, apabila dengan tiba-tiba ada hamba sahaya yang muncul (untuk memimpin) di antara kabilah-kabilah Quraisy? Padahal orang-orang kafir saja berkata meskipun beliau memiliki nasab yang tinggi ini, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah,
وَقَالُوا لَوْلَا نُزِّلَ هَذَا الْقُرْآنُ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ
“Dan mereka berkata: “Mengapa Al-Quran ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini?” (QS. Az-Zukhruf: 31).
c. Keberadaan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berasal dari kabilah yang terhormat, maka manfaatnya akan kembali kepada beliau dalam bentuk perlindungan dan pembelaan, dan terbukti bahwa kabilah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah mengambil peranan penting dalam pembelaan terhadap beliau pada peristiwa pemboikotan. Ketika semua orang kafir mengupayakan pembunuhan terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, maka kendala yang paling berarti bagi mereka adalah kabilah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, seperti sikap Abu Thalib yang terkenal itu, termasuk peristiwa masuk Islamnya Hamzah Radhiyallahu anhu, sebagaimana yang disebutkan oleh buku-buku Sirah, penyebab utamanya adalah untuk melakukan perlindungan dan pembelaan terhadap sanak saudaranya.