HADITS KE-8 NAJISNYA AIR LIUR ANJING
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طُهُورُ إنَاءِ أَحَدِكُمْ إذَا وَلَغَ […]
HADITS KE-8 NAJISNYA AIR LIUR ANJING Read More »
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طُهُورُ إنَاءِ أَحَدِكُمْ إذَا وَلَغَ […]
HADITS KE-8 NAJISNYA AIR LIUR ANJING Read More »
وَعَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَغْتَسِلُ بِفَضْلِ مَيْمُونَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
HADITS KE-7 NAJISKAH SISA MANDI JANABAH ISTRI? Read More »
وَعَنْ رَجُلٍ صَحِبَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَغْتَسِلَ الْمَرْأَةُ
HADITS KE-6 SUNNAHNYA SUAMI ISTRI MANDI BARENG Read More »
“Jangan mengangkat al-Barra’ sebagai panglima tentara kaum muslimin, karena dikhawatirkan dia akan mencelakakan bala tentaranya karena keberaniannya.” (Umar bin al-Khatthab)
AL-BARRA’ BIN MALIK Read More »
“Sungguh Umair telah menjadi seseorang yang lebih aku cintai dari sebagian anak-anakku.” (Umar bin al-Khatthab) Umair bin Wahab al-Jumahi pulang
“Sudah sepatutnya bagi setiap muslim untuk mencium kepala Abdullah bin Hudzafah, dan aku yang pertama kali akan memulainya.” (Umar bin
ABDULLAH BIN HUDZAFAH AS-SAHMI Read More »
7. Apakah Seseorang Dibolehkan Mencium Seorang Lainnya Ketika Bertemu? Bukan merupakan kebiasaan para salaf, baik para shahabat atau generasi setelah
ADAB-ADAB KETIKA BERJUMPA (BAGIAN 3) Read More »
5. Berdiri untuk Mengucapkan Salam Kepada Seseorang yang Datang Berdiri menyambut seseorang terbagi menjadi tiga bentuk: Pertama: Berdiri untuk pemimpin
ADAB-ADAB KETIKA BERJUMPA (BAGIAN 2) Read More »
Rasulullah bersabda: تَصَافَحُوا يَذْهَبُ الْغِلُّ وَتَهَادُوا تَحَابُّوا وَتَذْهَبُ الشَّحْنَاءُ “Hendaklah kalian saling berjabat tangan, dengan begitu akan menghilangkan kebencian, dan
ADAB-ADAB KETIKA BERJUMPA (BAGIAN 1) Read More »
Pokok Bahasan 1. Definisi Bai’ (Jual-Beli) 2. Hukum Jual Beli 3. Bentuk-Bentuk Jual Beli 4. Rukun Jual Beli I. Definisi