TUGAS-TUGAS MALAIKAT (BAGIAN 5)

cafe, restaurant, chairs, tables, tables and chairs, dining, outdoors, outdoor dining, furniture, retro, vintage, istanbul, nostalgia, old, still life, cafe, cafe, cafe, cafe, cafe, restaurant, restaurant

16. Menjaga Manusia

Allah menugaskan para Malaikat untuk menjaga orang-orang tertentu yang dikehendaki oleh-Nya agar ia terhindar dari bahaya.

Allah berfirman:

سَوَاءٌ مِنْكُمْ مَنْ أَسَرَّ الْقَوْلَ وَمَنْ جَهَرَ بِهِ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍ بِاللَّيْلِ وَسَارِبٌ بِالنَّهَارِ (10)

“Sama saja (bagi Allah), siapa saja di antara kamu yang merahasiakan ucapannya dan siapa yang berterus terang dengannya, dan siapa yang bersembunyi pada malam hari dan yang berjalan pada siang hari.

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ (11)

Bagi manusia ada Malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Rad (13): 10-11)

Allah juga berfirman:

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ

“Dan Dialah (Allah) Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutusnya kepadamu Malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu Malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya dan mereka tidak melalaikan tugasnya.” (QS. Al-An’am (6): 61)

Seseorang pernah mengatakan kepada Ali bin Abu Thalib: “Sungguh, beberapa orang dari Murad hendak membunuhmu.” Maka Ali menjawab: “Sesungguhnya setiap orang disertai dua Malaikat yang selalu bersamanya. Kedua Malaikat tersebut akan menjaga dirinya dari apa-apa yang memang belum ditakdirkan (atasnya). Apabila telah datang takdirnya, maka Malaikat tersebut akan membiarkannya bersama dengan takdirnya. Sebab, ajal adalah benteng yang teramat kuat.”

17. Mencabut Nyawa Manusia

Allah mengkhususkan sebagian Malaikat-Nya untuk mencabut nyawa para hamba yaitu ketika telah tiba ajal yang telah Allah tetapkan bagi mereka.

Allah berfirman:

قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ

“Katakanlah (wahai Muhammad): “Malakul Maut (Malaikat Maut) yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kalian, kemudian kepada Rabbmu, kalian akan dikembalikan.” (QS. As-Sajdah (32): 11)

Malaikat Maut memiliki banyak pembantu yang bertugas untuk menggenggam ruh-ruh manusia setelah nyawanya dicabut.

Allah berfirman:

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ (61)

“Dan Dia-lah (Allah) Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu Malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kalian Malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya dan mereka tidak melalaikan tugasnya.

ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلَاهُمُ الْحَقِّ أَلَا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ (62)

Kemudian mereka (hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) ada pada-Nya. Dan Dia-lah Pembuat perhitungan yang paling cepat.” (QS. Al-An’am (6): 61-62)

Malaikat yang mencabut nyawa orang-orang kafir dan orang-orang yang berbuat dosa, mereka akan mencabut dengan pencabutan yang keras dan kasar tanpa ada kelembutan.

Allah berfirman:

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ قَالَ سَأُنْزِلُ مِثْلَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ

“Siapakah yang lebih zhalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, atau yang mendakwakan: “Telah diwahyukan kepadaku!” padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepada dirinya, dan orang yang mengatakan: Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah. (Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zhalim ini (berada) dalam kesakitan sakaratul maut, di mana para Malaikat memukul dengan tangannya,

أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ

 (sambil berseru): Keluarkanlah nyawamu! Pada hari ini, kamu akan dibalas dengan adzab yang sangat menghinakan, karena kamu telah mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu telah menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (QS. Al-An’am (6): 93)

Allah berfirman:

وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ

“Dan sekiranya kamu melihat ketika para Malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka (dan berkata): “Rasakanlah olehmu siksa Neraka yang membakar!” (QS. Al-Anfal (8): 50)

Allah juga berfirman:

فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ

“Maka bagaimana (nasib mereka) apabila Malaikat (maut) mencabut nyawa mereka, memukul wajah, dan punggung-punggung mereka?” (QS. Muhammad (47): 27)

Sedangkan orang-orang yang beriman, maka para Malaikat akan mencabut nyawa mereka dengan lembut.

Memberi kabar gembira bagi orang-orang yang beriman

Apabila kematian telah datang kepada seorang hamba yang beriman, maka Malaikat pun turun kepadanya memberikan kabar gembira serta memberi keteguhan kepadanya.

Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengucapkan: “Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka para Malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati. Bahkan, bergembiralah kamu dengan (memperoleh) Surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS. Fushshilat (41): 30)

18. Memberi Syafa’at Pada Hari Kiamat

Pada hari Kiamat kelak, para Malaikat memberikan syafaat kepada orang-orang yang dikehendaki Allah untuk mendapatkan syafaat.

Allah berfirman:

وَكَمْ مِنْ مَلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لَا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلَّا مِنْ بَعْدِ أَنْ يَأْذَنَ اللَّهُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَرْضَى

“Dan betapa banyak Malaikat di langit, syafaat (pertolongan) mereka sedikit pun tidak berguna kecuali apabila Allah telah mengizinkan (dan hanya) bagi siapa yang Dia kehendaki dan Dia ridhai.” (QS. An-Najm (53): 26)

Allah juga berfirman:

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَى وَهُمْ مِنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ

“Dia (Allah) mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (para Malaikat) dan yang di belakang mereka. Dan mereka (para Malaikat) tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai (Allah), dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.” (QS. Al-Anbiya’ (21): 28)

Allah juga berfirman:

وَلَا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ عِنْدَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ …

“Dan syafaat (pertolongan) para Malaikat di sisi-Nya hanya berguna bagi orang yang telah diizinkan-Nya (memperoleh syafaat itu) ….” (QS. Saba (34): 23)

19. Membantu Kaum muslimin Dalam Peperangan

Allah pernah menugaskan para Malaikat untuk membantu Rasulullah dan para Sahabat beliau dalam beberapa kali peperangan.

Allah menugaskan ribuan Malaikat ketika Perang Badar. Allah berfirman:

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

“(Ingatlah), ketika kamu (wahai Muhammad) memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: Sungguh, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu Malaikat yang datang berturut-turut.” (QS. Al-Anfal (8): 9)

Allah juga berfirman:

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (123)

“Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukuri-Nya.

إِذْ تَقُولُ لِلْمُؤْمِنِينَ أَلَنْ يَكْفِيَكُمْ أَنْ يُمِدَّكُمْ رَبُّكُمْ بِثَلَاثَةِ آلَافٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُنْزَلِينَ (124)

(Ingatlah), ketika engkau (wahai Muhammad) menyeru kepada orang-orang beriman: Apakah tidak cukup bagi kalian bahwa Allah membantu kalian dengan tiga ribu Malaikat yang diturunkan (dari langit)?

بَلَى إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ آلَافٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُسَوِّمِينَ (125)

“Ya, (cukup).” Jika kalian bersabar dan bertakwa ketika mereka datang menyerang kalian dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolong kalian dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.” (QS. Ali Imran (3): 123-125)

Rasulullah juga bersabda:

هَذَا جِبْرِيلُ آخِذٌ بِرَأْسِ فَرَسِهِ عَلَيْهِ أَدَاةُ الْحَرْبِ

“Inilah Malaikat Jibril. Ia mengekang kepala kudanya dan mengenakan peralatan perang.” Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 3995) dari Ibnu Abbas

Allah juga menugaskan Malaikat-Nya di Perang Uhud. Hal ini sebagaimana riwayat dari Sad bin Ibrahim, dari ayahnya, dari Saad bin Abi Waqqash, ia berkata: “Aku melihat di samping kiri dan kanan Rasulullah, di hari Uhud, dua orang berpakaian putih. Saya tidak pernah melihat keduanya sebelum itu maupun sesudahnya. Maksudnya adalah Malaikat Jibril dan Mikail.” Shahih: HR. Muslim (no. 2306 (461).

Allah juga menugaskan Malaikat-Nya pada Perang Ahzab atau Perang Khandaq.

Allah berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا

“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika bala tentara datang kepadamu, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan bala tentara yang tidak dapat terlihat olehmu (Malaikat). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ahzab (33): 9)

Bahkan seusai Perang Ahzab, para Malaikat langsung berangkat untuk memerangi Bani Quraizhah. Hal ini sebagaimana riwayat yang menyebutkan bahwa Malaikat Jibril dalam keadaan di tangan dan kakinya berdebu mendatangi Rasulullah ketika pasukan Ahzab telah mundur. Pada saat itu, Rasulullah sedang mandi.

Jibril berkata kepada Rasulullah: “Kalian telah meletakkan senjata-senjata kalian. Sedangkan kami (para Malaikat), sungguh kami sama sekali tidak meletakkan senjata-senjata kami.” Lantas Rasulullah bertanya: “Hendak ke mana?” Maka, Jibril memberikan isyarat ke arah bani Quraizhah.” Shahih: HR. Al Bukhari (no. 4117), Muslim (no. 1769 (65)), Ahmad (VI/131) atau (no. 24295), dan Abd bin Humaid dalam al Muntakhab (II/365, no. 1488) tahqiq Syaikh Musthafa al-Adawi.

Dan diriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah, ia bertutur bahwa ketika Rasulullah pulang dari Perang Khandaq, beliau meletakkan senjatanya dan mandi. Kemudian Jibril datang dalam keadaan kepalanya penuh debu, seraya berkata: “Engkau telah meletakkan senjatamu? Demi Allah, aku tidak akan meletakkan senjataku!” Beliau bertanya: “Ke mana kita akan pergi?” Jibril menjawab: “Ke arah sana!” Ia mengisyaratkan ke kediaman bani Quraizhah.”

Aisyah melanjutkan: “Maka Rasulullah segera keluar menuju bani Quraizhah.” Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 2813) dan Muslim (no. 1769 (65)).

Allah juga menugaskan para Malaikat-Nya untuk membantu kaum muslimin pada Perang Hunain. Allah berfirman:

ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنْزَلَ جُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَذَلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ

“Lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Dia (Allah) menurunkan bala tentara (para Malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menimpakan adzab kepada orang-orang kafir. Itulah balasan bagi orang-orang yang kafir.” (QS. At-Taubah (9): 26)

Diriwayatkan dari Ikrimah bin Ammar, dari Iyas bin Salamah bin al-Akwa, dari ayahnya, ia berkata: “Kami bersama Rasulullah pada perang Hunain. Di saat musuh tampak di hadapan kami, aku pun maju. Aku naik ke bukit dan seorang laki-laki dari musuh menghadapiku. Aku memanahnya tetapi ia menghindar atau sembunyi. Aku tidak tahu apa yang ia lakukan. Kemudian aku melihat suatu kaum, seketika mereka telah naik ke bukit yang lain.

Mereka berhadapan dengan para Sahabat Nabi, para Sahabat pun berangsur mundur. Aku pun kembali dengan kalah. Saat itu, aku memakai dua kain burdah yang salah satunya kusarungkan dan yang lainnya aku selempangkan. Lantas sarungku terlepas, maka aku kumpulkan semuanya. Aku melintasi Rasulullah yang menunggang bighal dalam keadaan kalah. Tiba-tiba, Rasulullah bersabda: Ibnul Akwa telah meyaksikan sesuatu yang mengejutkan!

Kemudian Rasulullah turun dari bighalnya lalu merenggut satu genggaman tanah dan menghadap ke arah musuh, seraya bersabda: “Wajah-wajah yang buruk” Maka, tidaklah Allah menciptakan manusia dari mereka melainkan Allah penuhi kedua matanya dengan tanah yang dilemparkan Rasulullah kepada mereka. Mereka pun mundur lari ke belakang. Maka, Allah mengalahkan mereka dengan sebab lemparan tanah tersebut. Kemudian Rasulullah membagi-bagikan harta rampasan perang kepada kaum muslimin.” Shahih: HR. Muslim (no. 1777 (81).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top